Kamera FujiFilm X70, Mirrorless Termungil & Teringan Bersensor APS-C

Posted by kameranews.com on Thursday, February 11, 2016

Kamera saku yang satu ini jangan dianggap remeh. Memang hanya berupa kamera ringan dan kecil dengan lensa built-in Fujinon 18.5mm F2.8. Namun lensa setara 28mm ini bisa “berbahaya” di tangan yang tepat. FujiFilm X70 menjadi kamera pertama di X-Series yang mengusung teknologi layar sentuh.


Layar LCDnya pun bisa dilipat 180 derajat untuk memotret unusual angle dan selfie. Hanya berbobot 380 gram saja, bagian atas dan tombol-tombol atas berlapis aluminium. Seperti kamera yang lebih mahal, X70 dilengkapi gelang kompensasi eksposur. Fotografer yang terbiasa menggunakan kamera canggih, tetap bisa men-setting kamera “seperti biasa” meski kamera ini hanya kamera saku.

Spesifikasi Kamera Mirrorless FujiFilm X70


Pengguna pemula dan bukan-fotografer tak perlu khawatir lantaran ada tuas Auto Mode Switch dan Advanced SR Auto, yang menjamin keriaan Anda berfotografi dengan X70. Resep kualitas prima foto-foto hasil X70 ada pada sensor APS-X X-Trans CMOS II dan prosesor EXR Processor II. Sensor beresolusi 16.3 MP ini mewarisi teknologi keping sensor yang sama dengan kamera-kamera X-Series yang lebih canggih.

Moda-moda canggih seperti di X-T1 dan X-T10 pun ditanam di X70. Sebut saja ISO yang bisa setinggi 51,200, koreksi difraksi lensa dengan Lens Modulation Optimizer secara otomatis dan semua Film Simulation.

Tak hanya sampai di situ, kamera mungil X70 ini juga punya berbagai Advanced Filter untuk bermain-main efek kreatif. Mode Multiple Exposure pun ditanamkan FujiFilm di X70. Bahkan, moda interval timer shooting untuk time lapse pun tak ketinggalan dipasang di X70, mulai dari 1 detik hingga 24 jam untuk maksimum 999 foto. Yang bikin geleng kepala, bisa jadi, kamera saku X70 ini ternyata juga ber-electronic shutter hingga kecepatan 1/32000 detik.

FujiFilm juga serius menanam teknologi otofokus (AF) di X70. Moda Single Point tersedia bersama-sama dengan moda Zone dan moda Wide/Tracking. Jumlah titik fokusnya pun sama dengan X-T1 dan X-Pro2 sebanyak 77 titik fokus, yang bisa memprediksi arah perubahan subyek bergerak untuk memfokus. Tersedia pula fitur Eye Detection AF yang secara cerdas mendeteksi dan memfokus pada mata manusia.

Dengan teknologi phase detection dan subject movement AF, X70 bisa memotret pada kecepatan 8 frame per detik (fps) pada moda AF-C. Slot kartu memori X70 bisa menerima SDHC UHS II, sehingga secara teknis bisa memotret tanpa jeda sedikit pun. Untuk membuat bokeh dengan F2.8, X70 bisa memotret hingga kira-kira 10 cm saja dari subyek.

Sistem video X70 pun canggih, seperti kamera-kamera yang lebih besar. AF tetap bekerja meski sedang merekam. Halus dengan kecepatan 60 fps, X70 merekam video Full HD baik dengan moda exposure otomatis maupun manual.

Keandalan X70 masih berjaya dengan remote control dari smartphone dan tablet Anda. Anda bisa mengoperasikan X70 dari jauh, tanpa menggenggam kamera. Anda pun bisa wireless transfer foto-foto dan video dari kamera langsung ke smartphone dan tablet.

Oya, ada aksesori menarik untuk X70, yakni external optical viewfinder VF-X21. Selain fungsional saat memotret, penampilan jadi lebih gaya. sumber tipsfotografi.net
More aboutKamera FujiFilm X70, Mirrorless Termungil & Teringan Bersensor APS-C

Nikon Df Hadir Di Indonesia

Posted by kameranews.com on Monday, December 9, 2013

Nikon Df menyajikan perpaduan antara desain klasik dan kontrol kamera film Nikon seperti
seri F, F3 dan FM/FE dengan teknologi canggih DSLR Nikon format FX.

Harga kamera Nikon Df ini dibandrol US$ 2.749,95 untuk bodi dan US$ 2.999,95 dengan lensa edisi spesial AF-S Nikkor 50mm f/1.8G. Bodi kamera tersedia dalam warna hitam klasik dan silver dengan aksen hitam.

Gaya retronya ditampilkan dari tombol pengaturan, jendela bidik berbentuk pentaprisma, dan konstruksi panel atasnya yang datar terbuat dari campuran magnesium ringan dan kokoh. Kamera ini dilengkapi sensor CMOS format FX 16.2 MP dan prosesor gambar EXPEED 3. Sensor CMOS sebesar 36×23.9mm mampu memaksimalkan kualitas gambar pada berbagai situasi pencahayaan, baik untuk lanskap, wildlife, atau pernikahan.

Kamera ini juga memiliki High Dynamic Range (HDR) yang tertanam untuk meningkatkan jangkauan tonal.

Fitur lainnya antara lain sistem AF 39-titik dengan 3D Tracking dan Auto Area AF, mode burst pada 5.5 fps, layar LCD 3,2” (921k dot), WU-1a Wireless Mobile Adapter untuk koneksi instan dengan perangkat ponsel pintar, rentang ISO dari 100 hingga 12.800 (dapat ditingkatkan sampai 204.800). Pada kamera Df ini, Nikon telah mengembangkan sebuah sistem mounting yang dapat berfungsi dengan lensa-lensa terbaru AF-S, AF-D, dan AF Nikkor.

Menurut Fernando Setiawan dari Divisi Marketing Communication PT Nikon Indonesia, “Nikon Df diperkirakan akan hadir di sini pada akhir Desember. Untuk harganya masih berkisar di antara harga retail di Amerika.” Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini
More aboutNikon Df Hadir Di Indonesia

Tips Memilih Kamera DSLR Bagi Fotografer Pemula

Posted by kameranews.com on Wednesday, November 20, 2013

Artikel berikut akan membahas tips dan panduan memilih kamera dslr untuk pemula yang ingin memulai belajar fotografi dengan serius. Tips membeli kamera dslr bagi pemula ini bukan suatu keharusan yang mesti dilaksanakan. Namun hanya sebatas panduan singkat untuk menambah wawasan Anda semua.

Beberapa tahun yang lalu, bagi penghobi fotografi pemula, tidak pernah terpikirkan untuk membeli sebuah kamera DSLR, mungkin takut terlihat lebay saat itu .. hehe. Maksimal mereka hanya akan membeli sebuah kamera poket atau konsumer dengan minimal terdapat fitur kontrol aperture dan shutter secara manual. Kemudian jaman berganti, akhir-akhir ini tak jarang kita melihat bukan saja para penghobi fotografi, bahkan untuk foto-foto dokumentasi keluarga juga banyak yang menggunakan kamera DSLR.

Tentunya masing-masing memiliki pertimbangan, mungkin hanya sekedar gengsi agar terlihat keren, mungkin karena harganya yang sudah terjangakau atau bisa jadi memang ingin mendapatkan kualitas foto yang terbaik.

Bagi yang ingin menjadi fotografer yang serius, baik amatir maupun menargetkan untuk menjadi profesional, hal yang pertama harus dilakukan adalah memahami kamera apa yang cocok baginya. Keseriusan seorang fotografer tidak diidentikkan dengan besarnya kamera DSLR yang menggantung dilehernya, tidak sama sekali. Saya mengenal dan melihat banyak, banyak sekali foto-foto terbaik dihasilkan tidak melulu dari sebuah DSLR, tapi bisa dari kamera pocket atau bahkan dari kamera handphone.

Jadi apa yang menjadi konsen untuk memilih kamera DSLR bagi fotografer pemula ? Atau kamera selain DSLR ?
Perbedaan Mendasar Kamera DSLR, Mirrorless dan Kamera Pocket
DSLR vs Mirrorless
DSLR vs Mirrorless
Saat ini ada 3 mainstream dalam dunia kamera, yaitu kamer DSLR, Mirrorless dan Kamera Pocket. Kamera DSLR dan kamera pocket lahir di zaman yang sama saat era digitalisasi film menjadi sensor. Kamera pocket ukurannya lebih kecil karena menggunakan sensor yang kecil sehingga lensa-nya pun bisa berukuran kecil. Kamera pocket diperuntukkan biasanya lebih ke foto dokumentasi keluarga dan event-event tertentu yang tidak membutuhkan hasil foto dengan kualitas tinggi. Saat ini kamera pocket sudah mulai digusur oleh keberadaan kamera smartphone, yang terintegrasi ke berbagai aplikasi dan social media.

Kamera DSLR ditandai utamanya dengan ukuran sensor yang besar (APS-C atau Full Frame), lensa yang bisa diganti, terdapat mirror pada body untuk mengarahkan cahaya obyek ke optical viewfinder. Ukurannya jauh lebih besar dan berat dari kamera pocket, tetapi dengan hasil foto yang memang kualitasnya lebih bagus. Dan terutama nih, terlihat kereeen, gede gitu loh :D.

Sedangkan kamera Mirrorless adalah genre baru dengan hilangnya mirror dan optical viewfinder dan digantikan dengan elektronic viewfinder (EVF). Hasilnya, body yang sekecil kamera pocket, tetapi kualitas gambar menyamai kamera DSLR. Keluhan pada kamera Mirrorless adalah penggunaan EVF yg dirasa tidak sebaik optical, juga auto-focus yang tidak sebaik DSLR untuk pengambilan gambar obyek bergerak. Sebagai informasi berbagai jenis kamera digital tersebut bisa dilihat di situs toko elektronik online yang sudah banyak tersedia.

Mengenal Level Market Kamera DSLR
Jadi bagaimana ? Masih ingin memilih kamera DSLR ? Baik kita lanjutkan. Kamera DSLR memliki beberapa level antara lain entry-level dengan range harga 4 s/d 7 juta, kemudian mid-level dengan range harga 8 s/d 15 juta, terakhir high-end dengan range harga di atas 16 juta.

Kamera entry-level biasanya cukup untuk fotografer pemula untuk menekuni hobinya. Semua kontrol manual tersedia mulai dari setting aperture, shutter, ISO memudahkan dalam pengambilan gambar yang kreatif. Body tidak terbuat material yang kuat, jadi mungkin agak kurang kokoh. Contoh kamera DSLR entry level adalah Canon 1000D, Canon 650D, Nikon D3200, Nikon D5200, Pentax K-30 dll.

Mana yang terbaik ? Menurut saya sebelas duabelas-lah, sama saja. Tidak ada yang lebih istimewa, teknologi yang digunakan hampir sama semua, mungkin hasil berbeda pada selera tingkat ketajaman, selera tone warna.  Tetapi tetap saja, sebaiknya putuskan setelah membaca review kamera-kamera tersebut, hati lebih sreg yang mana, nah beli segera hehe .. buru-buru amat.

Saya tidak sarankan bagi fotografer pemula untuk langsung terjun ke mid-level atau high-end, karena banyak fitur-fitur yang mubadzir tidak akan kita gunakan, misalnya weather-sealed (anti cuaca), atau body magnesium alloy, atau yang ber-sensor Full Frame.
Menyadari Budget Yang Tersedia
Kecuali budget yang tersedia memang tak terbatas, silahkan memilih kamera termahal. Bercanda kok :D … tetaplah bijak membeli sesuai kebutuhan. Investasikan kelebihan budget ke lensa-lensa dan peralatan fotografi lainnya. Karena lensa salah satu penentu kualitas foto yang dihasilkan. Lebih baik memakai body kamera DSLR entry-level tetapi menggunakan lensa yang high-end daripada sebaliknya, kamera high-end lensanya abal-abal.

Sedangkan bagi budget yang pas-pasan, ya sadarilah, mau gak mau ya DSLR entry-level. Minimal dapat lensa kit standard, biasanya 18-55mm f/3.5-5.5, sudah cukup untuk memulai hobi fotografi. Tidak usah pedulikan misalkan megapixel-nya kalah dengan kamera tetangga, lensanya gini gitu, jangan terjebak dalam banding membandingkan tidak akan pernah selesai.
Just Buy It and Take A Photograph
Berikutnya setelah yakin dengan pilihan hati, segera beli dan mulailah ambil foto sebanyak-banyaknya. Fase terberat bagi seorang penghobi fotografi bukanlah memilih dan membeli, tapi melanggengkan hobi itu sendiri. Saya selalu menyarankan kepada teman-teman yang baru terjun di dunia fotografi, “foto aja, jangan kebanyakan diskusi, foto dan foto”.

Foto sebanyak-banyaknya, di mana saja, kapan saja. Ini membentuk insting awal sebagai seorang fotografer dan berikutnya bisa menjadikan fotografi adalah passion. Yang menentukan foto bagus itu bukan orang lain kok, juga bukan 100% kamera DSLR kita, tapi hampir pasti kita sendiri.
Oke sekian dulu artikel tentang memilih kamera DSLR, semoga bermanfaat. Terakhir bagi yang ingin tahu daftar kamera DSLR apa saja sih dan kisaran harganya, bisa mampir ke berbagai toko online Kamera SLR.
More aboutTips Memilih Kamera DSLR Bagi Fotografer Pemula

Kamera Polaroid iM 1836 Pertama Berbasis Android

Posted by kameranews.com on Friday, January 11, 2013

Kini bukan rumor lagi. Polaroid secara resmi telah meluncurkan kamera pertamanya yang berbasis Android. Kamera 18 MP Polaroid iM 1836 sudah dipajang di booth Polaroid di CES (Consumer Electronics Show) 2013 Las Vegas, AS.

Kamera ini, yang diproduksi oleh Sakar sebagai pemegang lisensi merek Polaroid, berlensa interchangeable dan memiliki OS Android 4.1 Jelly Bean terbaru. Polaroid iM 1836 juga dilengkapi lensa zoom 10-30mm; layar sentuh LCD 3.5” dan interface/menu Android yang jernih; pendeteksi Auto blink; Auto face exposure; dan pop-up flash.

Ia mampu merekam video full-HD 1080p dan dilengkapi output port HDMI yang sudah built-in; koneksi Wi-Fi sehingga pengguna bisa mengunggah dan berbagi gambar melalui Facebook, Twitter, YouTube, Flickr, Vimeo, dan masih banyak lagi; koneksi Bluetooth; dan aplikasi berbagi foto Polaroid dalam menunya.

Kamera ini juga menawarkan fleksibilitas untuk mengeksplorasi kreasi menggunakanlensa interchangeable, karena semua sistem lensa Micro Four Thirds bisa diaplikasikan ke kamera ini dengan menggunakan adapter. Polaroid iM 1836 dipasarkan dengan harga US$ 399.
More aboutKamera Polaroid iM 1836 Pertama Berbasis Android

Nikon 1 J3 & 1 S1 Terbaru dengan AF 73-poin dan 15 fps

Posted by kameranews.com

Nikon seri 1 terbaru J3 dan S1 menawarkan kecepatan dan performa yang lebih bagus, gambar berkualitas tinggi dan mode foto kreatif yang mudah dipakai. Nikon J3 memiliki beberapa fitur seperti sensor CMOS 14.2 MP format CX, lensa 11-27mm, dan rentang ISO 160 sampai 6400; sedangkan Nikon S1 memiliki fitur seperti sensor CMOS 10.1 MP format CX, lensa 11-27.5mm, dan rentang ISO antara 100 sampai 6400.

Kedua kamera ini memiliki layar LCD 3” yang lebar dan terang dan built-in flash yang bisa diatur mencuat secara manual ataupun otomatis. Selain itu, kedua kamera ini memiliki sistem Hybrid Autofocus (AF) canggih yang cepat dan responsif, juga sebuah AF 73-poin untuk memperoleh fokus yang akurat dan presisi.

Mode memotretnya terdiri dari Auto Mode, Creative Mode, Advanced Movie, Motion Snapshot, dan Best Moment Capture. Kesemuanya mudah diakses dan diaplikasikan. Pengguna akan dengan mudah berbagi dan mentransfer gambar-gambar ke perangkat pintar secara instan saat dikoneksikan ke Optional WU-1b Wireless Mobile Adapter.

Nikon 1 J3 dan 1 S1 akan mulai dipasarkan pada Februari, masing-masing dengan harga US$ 599.99 (dengan lensa 10-30mm) dan US$ 499.95 (dengan lensa 11-27.5mm). untuk informasi lebih detail, klik www.nikonusa.com.
More aboutNikon 1 J3 & 1 S1 Terbaru dengan AF 73-poin dan 15 fps

Sony CyberShot Terbaru Dilengkapi Operasi Kecantikan

Posted by kameranews.com

Sony fokus pada beberapa pengembangan penting untuk lima kamera Sony CyberShot terbarunya, seperti pengurangan blur pada situasi low-light, pemotretan yang lebih stabil dan otofokus yang lebih cepat saat zooming, flash pintar terbaru yang meningkatkan exposure saat flash didigunakan, dan efek Beauty built-in (mampu mengedit warna dan memperhalus kulit, menghilangkan kilat, memperlebar mata, dan memutihkan gigi). Kamera ini memiliki semacam alat “operasi kecantikan” didalamnya.

DSC-H200 dipersenjatai sensor CCD 20.1 MP, lensa lebar 22.3mm dengan fungsi Sweep Panorama, 26x zoom optikal, monitor LCD 3” (460k dot), sensitifitas ISO sampai 3200, dan video 720p HD MP4. Kamera ini dibandrol US$ 249,99 dan mulai didistribusikan pada 3 Januari lalu.

Sony DSC-WX80 memiliki sensor CMOS 16.2 MP Back-illuminated Exmor R (kamera point-and-shot pertama Sony yang memakai sensor CMOS); lensa lebar 25mm Carl Zeiss Vario Tessar yang mampu menghasilkan kecepatan dan resolusi tinggi, dan sensitifitas low-light yang mengagumkan; 8x zoom optikal; sensitifitas ISO sampai 12.800, prosesor gambar BIONZ dengan kemampuan 10 fps, perekam video full-HD 1080/60i, dan built-in Wi-Fi. Harganya US$ 199,99 dan mulai didistribusikan pada 22 Januari.

DSC-W730 dilengkapi lensa lebar 25mm Carl Zeiss Vario Tessar, sensor CCD 16.1 MP, zoom optikal 8x dengan kemampuan zoom pintar VGA 57x, layar LCD 2.7” (230k dot), mode burst 1 fps, dan mode perekam video HD MP4 720p . Harganya US$ 139,99 dan mulai didistribusikan pada 25 Januari.

W710 menggunakan sensor CCD 16.1 MP, lensa dengan zoom optikal 5x, penstabil gambar SteadyShot, layar LCD 2.7” (230k dot), ISO sampai 3200, zoom pintar VGA 36x, dan mode perekam video AVI 720p. W710 mulai didistribusikan pada 25 Januari dengan harga US$ 99, 99.

TF1 dilengkapi dengan sensor CCD 16.1 MP, lensa lebar 25mm, zoom optikal 4x, SteadyShot sebagai penstabil gambar, mode Sweep Panorama (sampai 360°), dan mode perekam video AVI 720p. Dengan bodi kokoh yang anti-air sampai kedalaman 33 kaki, tahan banting sampai ketinggian 5-kaki, anti- debu, anti-beku pada suu 14°F (-10°C). TF1 mulai dipasarkan 8 Januari dengan harga US$ 199,99
More aboutSony CyberShot Terbaru Dilengkapi Operasi Kecantikan

Kamera Kompak Fujifilm X20 dan Fujifilm X100S

Posted by kameranews.com

Setelah rumor berkembang, akhirnya Fujifilm mengungkapkan spesifikasi resmi kamera kompak X20 dan X100S terbarunya. Keduanya telah diluncurkan di CES (Consumer Electronic Show) 2013 di Las Vegas, 8-11 Januari.

X100S diklaim sebagai kamera dengan kecepatan AF tercepat didunia yang mencapai 0,08 detik. Phase Detection-nya sudah built-in. X100S menawarkan fitur-fitur utama seperti sensor 16.3 MP APS-C X-Trans CMOS II dengan penataan filter warna yang unik dan teracak.

Prosesor EXR II yang mampu memotret terus-menerus sampai 6 fps (maksimal 29 frame) pada resolusi maksimal; sebuah Digital Split Image yang menampilkan gambar ganda pada sisi kiri dan kanan untuk disejajarkan untuk fokus manual; fungsi Focus Peak Highlight; Hybrid Viewfinder (OVF/EVF) berdefinisi tinggi; lensa Fujinon 23mm f/2 dengan lapisan HT-EBC, secara efektif mengontrol flare dan ghosting; flash super pintar; 8 filter artistik; dan perekam video full-HD (1920 x 1080) pada 60 fps.

Fujifilm X20, kamera kompak kelas premium, menawarkan fitur-fitur utama seperti sensor 12 MP 2/3 X-Trans CMOS II; Optical Viewfinder terbaru dengan Panel Trans Digital; built-in Phase Detection yang memungkinkan AF berkecepatan tinggi hanya 0.06 detik; Prosesor EXR II yang menawarkan respon berkecepatan tinggi, 12 fps pada resolusi penuh 12 MP; lensa f/2.0-2.8 dengan 4x zoom; 8 filter terbaru; dan perekam video full-HD (1920 x 1080) pada 60 fps.
More aboutKamera Kompak Fujifilm X20 dan Fujifilm X100S